Home » » Air Mata Fatimah (2015)

Air Mata Fatimah (2015)


Storyline
AIR MATA FATIMAH merupakan sebuah film drama religi Indonesia yang yang bercerita tentang Hamda (35thn), janda yang ditinggal oleh suaminya entah pergi kemana, berjuang melawan hidup sehari-hari untuk menghidupi diri dan anak perempuan tunggalnya, Fatimah (9 thn). Hidup ibu dan anak tersebut amat tersisih dari keramaian penduduk desa lainnya, karena keberadaan Hamda sebagai seorang pelacur. Karena pekerjaan pelacur inilah Hamda dan Fatimah menderita lahir bathin. Sering mendapatkan cemooh dan tekanan dari penduduk desa tersebut. Mereka terbuang dan terisolasi dari komunitas masyarakat di desanya. Tinggal di gubug sederhana di atas bukit yang jauh dari perkampungan.
Hamda sering disudutkan pada posisi yang serba salah atas permintaan anaknya. Fatimah bukan menuntut bagusnya pakaian, atau gemerlapnya duniawi seperti layaknya kebanyakan gadis-gadis sebayanya, tetapi dia ingin sekali punya Kitab Suci Al-Qur’an, ingin punya Mukena, ingin punya Sajadah dan buku-buku pelajaran agama Islam. Mungkinkan Hamda membelikan semua kebutuhan ibadahnya dengan uang hasil dia menjual diri? Belum lagi apakah penduduk desa rela dan membiarkan jika Hamda dan Fatimah membeli dan membawa barang-barang tersebut? Karena dimata penduduk desa mereka terlalu hina dan penuh dengan najis.
Di kampung yang letaknya dibawah bukit dimana mereka tinggal, ada seorang tokoh agama yang disegani dan terpandang bernama Guru Ali Daud (45thn). Guru Ali Daud mengutus anaknya (Ichsanudin) untuk mengajarkan Fatimah tentang agama Islam, namun usaha tersebut dimanfaatkan oleh Harusyah (45th), rival Ali Daud waktu muda dalam memperebutkan Hamda. Harunsyah menghasut penduduk bahwa Guru Ali Daud ada hubungan khusus dengan Hamda sang pelacur. Juga menghasut Ichsanudin telah berbuat asusila dengan Fatimah anak Hamda.
Untuk meyakinkan penduduk yang sudah tertutup hatinya termakan hasutan, Fatimah harus diuji dengan membaca Ayat suci Alqur’an di hadapan semua penduduk dan disaksikan para ahli kitap di desa tersebut dengan konsekuensi Jika Fatimah terbukti tidak bisa membaca Al-Qur’an dihadapan penduduk desa, maka keempat manusia korban fitnah akan lebih teraniaya, warga desa akan mengubur diri mereka hingga sebatas leher dan di-razam /dilempar batu serta diusir dari desa.
“Ketika sebuah perjuangan cinta dengan sang pencipta, hanya ketabahan dan keikhlasan yang bisa memperjuangkannya”.

DOWNLOAD FILE SINI  

POP

Popular Posts

Blog Archive

 
Copyright © 2014 Malay Tonton Tube
Blogger Templates